'Abracadabra' merupakan mantra umum yang sering diucapkan oleh para pesulap setiap mereka melakukan aksi. Tapi tahukah kamu asal mula dan misteri dari mantra yang hingga saat ini sangat populer untuk memperlihatkan sebuah keanehan.
Dilansir dari vivaforum, sejumlah teori pun menceritakan asal mantra tersebut, sebagian meyakini mantra itu berasal dari para penyembah berhala atau memanggil setan sehingga harus dihindari pengucapannya. Meski demikian, hal tersebut susah dibuktikan karena tak ada bukti otentik.
Sementara itu, pendapat lain meyakini Abracadabra berasal dari kata Ibrani yang memiliki arti ayah , anak , dan roh kudus (ab , ben , dan ruach hakodesh). Tapi banyak pula yang meyakini kata tersebut tidak berhubungan dengan agama kristen. Karenanya ada pula yang mengaitkan dengan bahasa Aram Avra Kadavra.
Namun bagi penggemar kisah Harry Potter, kata yang hampir mirip dan sering digunakan pada serial tersebut adalah mantar kutukan Avada Kedavra. Sedangkan menurut penulis, JK Rowling mantra itu memiliki arti Biarkan Sesuatu Dihancurkan.
Sesuai arti menghancurkan yang disebut Rowling, tampaknya kata tersebut ada kaitannya dengan makna asli, menghancurkan penyakit. Catatan tertua penggunaan Abracadabra ditemukan catatan milik Serenus Sammonicus, orang bijak di masa Roma kuno.
Ada sebuah penyakit yang disebut hemitriateos dan sangat mematikan. Cara menyembuhkannya hanya dengan cara menulis pada perkamen kata Abracadabra. Caranya menulis baris demi baris. Pada setiap baris berikutnya hilangkan huruf terakhirnya hingga tinggal tersisa huruf 'A'. Lalu gantungkan pada leher. Banyak orang bilang kalau ditambah lemak singa bakal lebih efektif.
Dari catatan Sammonicus ini berarti mantra Abracadabra telah digunakan jauh sejak imperium Yunani. Sehingga muncullah teori lain menyebut kata ini berasal dari abraxa yakni numerologi Yunani sebagai penambah hari agar dalam setahun lengkap menjadi 365 hari. Kata abraxas menjadi penyempurna, dan mungkin akhirnya digunakan sebagai bagian dari mantra penyembuh penyakit.
Lalu di tahun 1722, Daniel Defoe menulis Journal of Plague Year bahwa hingga abad 18 masih banyak orang percaya pada kekuatan jimat Abracadabra. Namun, entah bagaimana kata misterius itu hilang dengan sendirinya memasuki abad 19 dan mantra misterius tersebut malah kemudian populer di kalangan pesulap.